Sabtu, 22 Desember 2012

Sejarah Danau Toba

Danau Toba
Lake Toba, North Sumatera (13).JPG
Keindahan Danau Toba.
Danau Toba terletak di Indonesia
Lokasi di Indonesia
Informasi tempat wisata
Lokasi Sumatera Utara
Negara  Indonesia
Koordinat 3.58°LU 98.67°BTKoordinat: 3.58°LU 98.67°BT
Jenis objek wisata Wisata alam, danau

Pemandangan Danau Toba.

Pemandangan Danau Toba.

Danau Toba dengan Pulau Samosir di bagian tengahnya.
Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Danau ini merupakan danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir.
Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang, Berastagi dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Untuk informasi lebih lengkap tentang Danau Toba silahkan lihat disini.

Sejarah

Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.
Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.
Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael Petraglia, mengungkapkan dalam suatu konferensi pers di Oxford, Amerika Serikat bahwa telah ditemukan situs arkeologi baru yang cukup spektakuler oleh para ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) Toba pada 74.000 tahun yang lalu, dan bukti tentang adanya kehidupan di bawah timbunan abu Gunung Toba. Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil, dari sebaran abunya.
Selama tujuh tahun, para ahli dari Oxford University tersebut meneliti projek ekosistem di India, untuk mencari bukti adanya kehidupan dan peralatan hidup yang mereka tinggalkan di padang yang gundul. Daerah dengan luas ribuan hektare ini ternyata hanya sabana (padang rumput). Sementara tulang belulang hewan berserakan. Tim menyimpulkan, daerah yang cukup luas ini ternyata ditutupi debu dari letusan gunung berapi purba.
Penyebaran debu gunung berapi itu sangat luas, ditemukan hampir di seluruh dunia. Berasal dari sebuah erupsi supervolcano purba, yaitu Gunung Toba. Dugaan mengarah ke Gunung Toba, karena ditemukan bukti bentuk molekul debu vulkanik yang sama di 2100 titik. Sejak kaldera kawah yang kini jadi danau Toba di Indonesia, hingga 3000 mil, dari sumber letusan. Bahkan yang cukup mengejutkan, ternyata penyebaran debu itu sampai terekam hingga Kutub Utara. Hal ini mengingatkan para ahli, betapa dahsyatnya letusan super gunung berapi Toba kala itu.
Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.
Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.
Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael Petraglia, mengungkapkan dalam suatu konferensi pers di Oxford, Amerika Serikat bahwa telah ditemukan situs arkeologi baru yang cukup spektakuler oleh para ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) Toba pada 74.000 tahun yang lalu, dan bukti tentang adanya kehidupan di bawah timbunan abu Gunung Toba. Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil, dari sebaran abunya.
Selama tujuh tahun, para ahli dari oxford University tersebut meneliti projek ekosistem di India, untuk mencari bukti adanya kehidupan dan peralatan hidup yang mereka tinggalkan di padang yang gundul. Daerah dengan luas ribuan hektare ini ternyata hanya sabana (padang rumput). Sementara tulang belulang hewan berserakan. Tim menyimpulkan, daerah yang cukup luas ini ternyata ditutupi debu dari letusan gunung berapi purba.
Penyebaran debu gunung berapi itu sangat luas, ditemukan hampir di seluruh dunia. Berasal dari sebuah erupsi supervolcano purba, yaitu Gunung Toba. Dugaan mengarah ke Gunung Toba, karena ditemukan bukti bentuk molekul debu vulkanik yang sama di 2100 titik. Sejak kaldera kawah yang kini jadi danau Toba di Indonesia, hingga 3000 mil, dari sumber letusan. Bahkan yang cukup mengejutkan, ternyata penyebaran debu itu sampai terekam hingga Kutub Utara. Hal ini mengingatkan para ahli, betapa dahsyatnya letusan super gunung berapi Toba kala itu.

Contoh lain Jenis Danau Di Dunia


Tentu semua sudah tahu apa itu danau, kan? Jika kamu pergi ke Sumatera Utara, kamu akan menemukan Danau Toba yang luas dan indah. Jika kamu pergi ke daerah Poso, Sulawesi Tengah, kamu akan menemukan Danau Poso. Danau merupakan salah satu sumber air yang menunjang kehidupan semua makhluk hidup. Meski umumnya danau berisi air tawar, tetapi ada juga danau yang berisi air asin seperti Laut Kaspia di Rusia.  
Danau adalah suatu genangan air dalam jumlah besar yang menempati cekungan dan terletak di wilayah daratan. Suatu genangan dapat disebut danau jika memenuhi kriteria berikut.
  • Permukaan air cukup luas sehingga terdapat gelombang.
  • Air cukup dalam sehingga terdapat perbedaan suhu pada berbagai kedalaman air.
  • Vegetasi yang mengapung (ganggang) tidak cukup banyak untuk menutupi seluruh permukaan air.
Berdasarkan pengertian dan berbagai kriteria danau seperti di atas, tentu itu sangat luas cakupannya. Waduk pun bisa dikatakan sebagai danau, tetapi tentu saja waduk berbeda jenisnya dengan danau-danau lainnya. Danau biasanya dibedakan berdasarkan bagaimana danau itu bisa terjadi. Jenis-jenis danau bedasarkan proses kejadiannya:
1)      Danau Vulkanik
Danau vulkanik terbentuk akibat aktivitas vulkanik (gunung berapi). Kawah atau kepundan gunung api baik yang masih aktif maupun yang sudah mati apabila terisi air akan menjadi danau. Danau yang terbentuk disebut danau crater. Contoh: Danau Kelimutu, Danau Segara Anak di Gunung Rinjani, Danau Batur, dan Danau Telaga Warna di Dieng.
Danau Kelimutu
2)      Danau Tektonik
Danau tektonik terbentuk ketika terjadi gerakan/pergeseran lempeng tektonik yang membentuk lipatan/patahan. Cekungan yang terbentuk akibat pergeseran lempeng tersebut akhirnya terisi oleh air hujan dan membentuk genangan air yang sangat luas. Contoh danau yang terbentuk dari proses ini adalah Danau Singkarak, Danau Matana di Sulawesi Selatan, Danau Poso,  dan Danau Towuti.
Danau Singkarak
3)      Danau Tektovulkanik
Danau ini terbentuk akibat penggabungan proses tektonik dan vulkanik. Pada saat terjadi erupsi gunung api (meletus), sebagian badan gunung api patah dan merosot menutupi lubang kepundan. Patahnya gunung ini disebabkan adanya kekosongan dapur magma pada saat terjadi gunung meletus. Jika daerah patahan tersebut terisi air, maka akan terbentuk danau. Contoh danau yang terbentuk karena hal ini adalah Danau Toba.
Danau-Toba
4)      Danau Glasial
Danau glasial (gletser) biasanya terbentuk di daerah pegunungan. Pada saat salju mencair, akan terbentuk gletser yang meluncur ke bawah (erosi salju). Hasil erosi salju yang berupa basin (cekungan di lereng) jika terisi oleh air hujan atau salju yang mencair akan membentuk genangan yang disebut danau gletser. Contohnya, Danau Finger di New York dan The Great Lakes di Amerika.
Danau Finger
5)      Danau Aliran/Ladam
Sungai yang besar biasanya membentuk kelokan aliran sungai di hilir sungai tersebut, yang disebut meander. Hasil erosi oleh sungai yang terendapkan akan menutup aliran sungai pada meander sehingga meander sungai terpisah dari aliran sungai yang baru. Jika sisa aliran ini terisi lebih lanjut oleh air, maka akan terbentuk danau oxbow atau danau tapal kuda. Danau Oxbow sering dijumpai di beberapa sungai di Kalimantan.
Contoh Danau Oxbow
6)      Danau Karst
Danau ini terbentuk melalui proses pelarutan zat kapur oleh air. Pelarutan kapur tersebut menghasilkan suatu bentuk cekungan yang jika terisi air hujan akan membentuk danau karst berupa dolina. Jika ukuran suatu danau karst lebih besar daripada dolina pada umumnya, maka disebut uvala. Danau karst yang lebih besar daripada uvala adalah polje. Contohnya adalah dolina di Biak, Papua, dan di Pegunungan Seribu (Yogyakarta).
Dolina pieciu stawow polskich
7)      Danau Laguna
Danau ini terjadi akibat kombinasi antara angin dan ombak yang membentuk tanggul-tanggul pasir di sepanjang pantai. Kemudian, tanggul-tanggul pasir ini membentuk suatu genangan air yang disebut danau laguna.  Contohnya adalah danau laguna di Ternate.
Danau laguna di Ternate
8)      Danau Bendungan
Danau bendungan terbentuk dari pembendungan aliran sungai. Pembendungan ini bisa terjadi karena dua sebab, yaitu karena longsoran (proses alami) dan direncanakan (buatan manusia). Contoh danau bendungan oleh proses alam adalah Danau Pengilon di Dieng dan Telaga Sarangan di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain oleh proses alam, danau ini bisa dibuat oleh manusia dengan kesengajaan (direncanakan) untuk membendung aliran sungai. Danau yang terbentuk biasa disebut waduk. Contoh waduk ada banyak, di antaranya Waduk Jatiluhur, Waduk Saguling, dan Waduk Gajah Sungkur.
Waduk Jatiluhur
Sumber: Buku PR geografi Kelas X, Advanced Learning Geography 1, Geografi Kelas VII.

Jenis Danau beserta hasil gambar nya


Tentu semua sudah tahu apa itu danau, kan? Jika kamu pergi ke Sumatera Utara, kamu akan menemukan Danau Toba yang luas dan indah. Jika kamu pergi ke daerah Poso, Sulawesi Tengah, kamu akan menemukan Danau Poso. Meski keduanya adalah danau, tetapi keduanya berbeda dilihat dari proses pembuatannya. Lalu, apa sajakah jenis-jenis danau? 

Sebelum membahas jenis-jenisnya, pertama-tama kita harus memahami apa itu danau. Danau adalah suatu genangan air dalam jumlah besar yang menempati cekungan dan terletak di wilayah daratan. Suatu genangan dapat disebut danau jika memenuhi kriteria berikut.

  • Permukaan air cukup luas sehingga terdapat gelombang.
  • Air cukup dalam sehingga terdapat perbedaan suhu pada berbagai kedalaman air.
  • Vegetasi yang mengapung (ganggang) tidak cukup banyak untuk menutupi seluruh permukaan air.
Jika kita melihat pengertian dan berbagai kriteria danau seperti di atas, tentu itu sangat luas cakupannya. Bahkan, waduk pun bisa dikatakan sebagai danau, tetapi tentu saja waduk berbeda jenisnya dengan danau-danau lainnya. Danau biasanya dibedakan berdasarkan bagaimana danau itu bisa terjadi. Jenis-jenis danau bedasarkan proses kejadiannya:

1) Danau Vulkanik

Danau vulkanik terbentuk akibat aktivitas vulkanik (gunung berapi). Danau yang terbentuk disebut danau crater. Contoh: Danau Poso dan Danau Kerinci.

Danau Kerinci

2) Danau Tektonik

Danau tektonik terbentuk ketika terjadi gerakan/pergeseran lempeng tektonik. Rongga yang terbentuk akibat pergeseran lempeng tersebut akhirnya terisi oleh air hujan dan membentuk genangan air yang sangat luas. Contoh danau yang terbentuk dari proses ini adalah Danau Singkarak dan Danau Towuti.

Danau Singkarak

3) Danau Tektovulkanik

Danau ini terbentuk akibat penggabungan proses tektonik dan vulkanik. Bisa saja suatu lempeng tektonik bergeser oleh karena aktivitas vulkanik yang dahsyat (seperti gunung meletus). Pergeseran lempeng tersebut menimbulkan suatu celah, yang ketika terisi oleh air membentuk suatu genangan air. Contohnya Danau Toba.

Danau Toba

4) Danau Glasial

Danau glasial (gletser) biasanya terbentuk di daerah pegunungan. Hasil erosi salju yang berupa basin (cekungan di lereng) jika terisi oleh air hujan atau salju yang mencair akan membentuk genangan yang disebut danau gletser.

5) Danau Aliran

Sungai yang sudah besar dan tua biasanya membentuk kelokan aliran sungai, yang disebut meander. Jika oleh karena suatu sebab, meander sungai itu terpotong (mungkin aliran sungai berubah arah atau sebagainya) akan terbentuk sisa aliran yang tertinggal. Jika sisa aliran ini terisi lebih lanjut oleh air hujan, maka akan terbentuk danau oxbow.

Danau Oxbow

6) Danau Karst

Danau ini terbentuk melalui proses pelarutan zat kapur oleh air. Akibat proses ini terbentuklah suatu dolina, yang jika terisi oleh air akan membentuk danau karst. Contoh: Danau Lais Da Rims.
Danau Lais Da Rims

7) Danau Laguna

Danau ini terjadi akibat kombinasi antara angin dan ombak yang membentuk tanggul-tanggul pasir di sepanjang pantai. Kemudian, tanggul-tanggul pasir ini membentuk suatu genangan air yang disebut danau laguna. Contoh: Danau di San Luis Obispo, Amerika.

Danau di San Luis Obispo

8) Danau Buatan (Waduk)

Danau ini terbentuk dari usaha pembendungan sungai oleh manusia. Contoh waduk ada banyak, di antaranya Waduk Jatiluhur, Waduk Saguling, dan Waduk Gajah Sungkur.



Belajar Geografi Definisi danau beserta fungsi serta jenis/macam Danau


Arti danau adalah suatu cekungan pada permukaan bumi yang berisi air. Danau dapat memiliki manfaat serta fungsi seperti untuk irigasi pengairan sawah, ternak serta kebun, sebagai objek pariwisata, sebagai PLTA atau pembangkit listrik tenaga air, sebagai tempat usaha perikanan darat, sebagai sumber penyediaan air bagi makhluk hidup sekitar dan juga sebagai pengendali banjir dan erosi.
Janis-Jenis / Macam-Macam Danau yang ada di Indonesia :
1. Danau Buatan / Waduk
Danau buatan adalah danau yang secara sengaja dibuat oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan air pertanian, perikanan darat, air minum, dan lain sebagainya. Contoh : Waduk Jatiluhur di Jawa Barat.
2. Danau Karst
Danau karts adalah danau yang berada di daerah berkapur di mana yang berukuran kecil disebut doline dan yang besar dinamakan uvala.
3. Danau Tektonik
Danau tektonik adalah danau yang terjadi akibat adanya aktivitas / peristiwa tektonik yang mengakibatkan permukaan tanah pada lapisan kulit bumi turun ke bawah membentuk cekung dan akhirnya terisi air. Contoh yakni : Danau Toba di Sumatera Utara.
4. Danau Vulkanik / Danau Kawah
Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk pada bekas kawah gunung berapi. Contoh yaitu : Danau Batur di Bali.

Klasifikasi dan pengertian danau

 

Klasifikasi dan pengertian danau – Danau adalah cekungan luas di muka bumi yang dibatasi/dikelilingi oleh daratan dan berisi air. Air danau dapat berasal dari air hujan, air sungai, air tanah, atau mata air. Air danau dapat berkurang karena adanya penguapan, perembasan ke dalam tanah, dan pengaliran keluar melalui sungai. Penguapan dan pengembunan biasanya berimbang kecuali di daerah yang sangat lembap atau sangat kering.
Di Danau Great Salt (Great Salt Lake) di Amerika Serikat misalnya, tingkat penguapan yang terjadi jauh lebih besar dibandingkan dengan tingkat pengembunan dan hujan, sehingga terjadi peningkatan konsentrasi kadar garam dan airnya menjadi berasa asin. Berdasarkan perimbangan keluar masuknya air, kita bedakan ada danu permanen (selalu berair) dan ada pula danau periodik (temporer, hanya berair di waktu musim hujan).

Klasifikasi Danau

Sedangkan secara morfologis (dengan pendekatan cara terjadinya), danau dapat diklasifikasikan menjadi bermacam-macam, yaitu: danau vulkanik, danau tektonik, danau tektovulkanik, danau karst, danau glesial, dan danau bendungan.
- Danau Vulkanik atau danau kawah merupakan danau yang terjadi pada bekas kawah atau kepundan gunung api. Contoh: Danau Kelud (Jawa Timur), Danau Betur (Bali).
- Danau Tektonik merupakan danau yang terjadi karena peristiwa tektonisme. Contoh: Danau Poso (Sulawesi Tengah), Singkarak dan Maninjau (Sumatera Barat), Towuti (Sulawesi Selatan, dan Tondano (Sulawesi Utara).
- Danau Tektovulkanik merupakan danau yang terjadi karena peristiwa tektonik dan vulkanisme. Contoh: Danau Toba (Sumatera Utara).
- Danau Karst merupakan danau yang terjadi di daerah kapur, disebut juga danau uvala atau dolina. Contoh: Danau di Pegunungan Kapur Selatan, (D.I. Jogyayakarta).
- Danau Glasial merupakan danau yang terjadi karena erosi di daerah es atau perairan salju. Contoh: Danau Michigan (Amerika Serikat).
- Danau bendungan yang terdiri dari:
  • Danau terbendung karena peristiwa alam. Contoh: Danau Laut Tawar (D.I. Aceh), Danau Puba (Bandung, Jawa Barat).
  • Danau Terbendung karena dibuat oleh manusia. Contoh: Waduk Jatiluhur, Waduk Gajah Mungkur dan Wadas Lintang (Jawa Tengah), Waduk Karangkates (Jawa Timur).
Danau bermanfaat bagi kehidupan manusia maupun makhluk hidup lainnya, antara lain sebagai sumber air bersih, tempat perikanan, sarana oleh raga, tempat rekreasi, dan khusus untuk danau buatan, dapat bermanfaat untuk: pembangkit listrik tenaga air, sumber air irigasi, pencegahan banjir (flood controle), dan sebagai pengatur air.