Tentu
semua sudah tahu apa itu danau, kan? Jika kamu pergi ke Sumatera Utara,
kamu akan menemukan Danau Toba yang luas dan indah. Jika kamu pergi ke
daerah Poso, Sulawesi Tengah, kamu akan menemukan Danau Poso. Meski
keduanya adalah danau, tetapi keduanya berbeda dilihat dari proses
pembuatannya. Lalu, apa sajakah jenis-jenis danau?
Sebelum
membahas jenis-jenisnya, pertama-tama kita harus memahami apa itu
danau. Danau adalah suatu genangan air dalam jumlah besar yang menempati
cekungan dan terletak di wilayah daratan. Suatu genangan dapat disebut
danau jika memenuhi kriteria berikut.
- Permukaan air cukup luas sehingga terdapat gelombang.
- Air cukup dalam sehingga terdapat perbedaan suhu pada berbagai kedalaman air.
- Vegetasi yang mengapung (ganggang) tidak cukup banyak untuk menutupi seluruh permukaan air.
Jika
kita melihat pengertian dan berbagai kriteria danau seperti di atas,
tentu itu sangat luas cakupannya. Bahkan, waduk pun bisa dikatakan
sebagai danau, tetapi tentu saja waduk berbeda jenisnya dengan
danau-danau lainnya. Danau biasanya dibedakan berdasarkan bagaimana
danau itu bisa terjadi. Jenis-jenis danau bedasarkan proses kejadiannya:
1) Danau Vulkanik
Danau
vulkanik terbentuk akibat aktivitas vulkanik (gunung berapi). Danau
yang terbentuk disebut danau crater. Contoh: Danau Poso dan Danau
Kerinci.
Danau Kerinci
2) Danau Tektonik
Danau
tektonik terbentuk ketika terjadi gerakan/pergeseran lempeng tektonik.
Rongga yang terbentuk akibat pergeseran lempeng tersebut akhirnya terisi
oleh air hujan dan membentuk genangan air yang sangat luas. Contoh
danau yang terbentuk dari proses ini adalah Danau Singkarak dan Danau
Towuti.
Danau Singkarak
3) Danau Tektovulkanik
Danau
ini terbentuk akibat penggabungan proses tektonik dan vulkanik. Bisa
saja suatu lempeng tektonik bergeser oleh karena aktivitas vulkanik yang
dahsyat (seperti gunung meletus). Pergeseran lempeng tersebut
menimbulkan suatu celah, yang ketika terisi oleh air membentuk suatu
genangan air. Contohnya Danau Toba.
Danau Toba
4) Danau Glasial
Danau
glasial (gletser) biasanya terbentuk di daerah pegunungan. Hasil erosi
salju yang berupa basin (cekungan di lereng) jika terisi oleh air hujan
atau salju yang mencair akan membentuk genangan yang disebut danau
gletser.
5) Danau Aliran
Sungai
yang sudah besar dan tua biasanya membentuk kelokan aliran sungai, yang
disebut meander. Jika oleh karena suatu sebab, meander sungai itu
terpotong (mungkin aliran sungai berubah arah atau sebagainya) akan
terbentuk sisa aliran yang tertinggal. Jika sisa aliran ini terisi lebih
lanjut oleh air hujan, maka akan terbentuk danau oxbow.
Danau Oxbow
6) Danau Karst
Danau
ini terbentuk melalui proses pelarutan zat kapur oleh air. Akibat
proses ini terbentuklah suatu dolina, yang jika terisi oleh air akan
membentuk danau karst. Contoh: Danau Lais Da Rims.
Danau Lais Da Rims
7) Danau Laguna
Danau
ini terjadi akibat kombinasi antara angin dan ombak yang membentuk
tanggul-tanggul pasir di sepanjang pantai. Kemudian, tanggul-tanggul
pasir ini membentuk suatu genangan air yang disebut danau laguna.
Contoh: Danau di San Luis Obispo, Amerika.
Danau di San Luis Obispo
8) Danau Buatan (Waduk)
Danau
ini terbentuk dari usaha pembendungan sungai oleh manusia. Contoh waduk
ada banyak, di antaranya Waduk Jatiluhur, Waduk Saguling, dan Waduk
Gajah Sungkur.
maaf, gambar terakhir kualitasnyta kurang baik
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuscontoh danau glasialnya tidak ada kah?
BalasHapusalah ini ngopi dari blog lain cuy https://arisudev.wordpress.com/2011/12/17/berbagai-jenis-danau/
BalasHapusngopi dri sini tuh yg ngarang ni halaman
alah ini ngopi dari blog lain cuy https://arisudev.wordpress.com/2011/12/17/berbagai-jenis-danau/
BalasHapusngopi dri sini tuh yg ngarang ni halaman